Pada mulanya teknologi internet dibuat untuk kepentingan militer Amerika Serikat, namun dewasa ini efek dari keberadaan Internet telah dirasakan oleh seluruh penjuru dunia. Gelombang perubahan yang dibawa oleh Internet telah menerjang pada individu-individu, salasatunya dalam bentuk rasa kesepian.
Kesepian adalah reaksi emosional dan kognitif dimana adanya perasaan tidak puas terhadap kehidupan sosial, karena tidak tercapainya harapan dan sedikitnya hubungan sosial yang dimiliki.
Ada beberaapa alasan yang membuat pengguna internet akan merasa kesepian diantaranya:
- Hubungan intrapersonal menjadi lebih dangkal.
Adanya jaringan internet telah membuat kita mudah terhubung dengan banyak orang, dan dapat membut kita memiliki banyak teman (broarder circles). Namun, hubungan-hubuangan antar personal dan sosial justru akan lebih dangkal. Hal ini karena terlalu sibuk nya kita pada pembangunan citra yang baik di media sosial dan berkirim ekspresi hanya lewat emoji yang mungkin sebenarnya betolak belakang dengan perasaan kita yang sebenarnya di kehidupan nyata, karena media sosial tidak menghubungkan kita dengan orang lain secara mendalam. Itulah kenapa kita sering merasakan kesepian bahkan saat ditempat yang ramai. - Hubungan dalam Internet hanya didasari oleh kuntitas bukan kualitas.
Ada beberapa studi yang mengungkapkan bahwa semakin banyak teman/folowers yang dimiliki semakin tinggi pula tingkat stres yang dialami. Hal tersebut karena adanya sebagian orang yang berbeda cara dalam menghadapi hal ini. Dimana semakin banyak jumlah teman di media sosial semakin tinggi pula standar postingan yang ditampilkan. Itulah kenapa memiliki beberapa teman didunia nyata lebih baik dari pada banyak teman di media sosial yang tidak diketahui keberadaannya.
- Kecanduan dalam penggunaan ponsel dapat mengganggu komunikasi tatap muka.
Sangat disayangkan memang kalau sedang ada perkumpulan tapi masing-masing di sibukan oleh ponselnya. Ada sebuah studi yang menyatakan bahwa, orang mengecek ponselnya rata-rata 35 sampai 74 kali perhari bahkan dapat lebih dari itu. ironisnya kita lebih tertarik melihat media sosial diibandingkan memperhatikan dan berbicara dengan seseorang yang ada dihadapan kita.
Menurut psikolog, semakin banyak orang menghabiskan waktu dengan media sosial,maka semakin besar pula kemungkinan mereka terpisah dari dunia nyata.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan para peneliti dari Amerika Serikat menemukan bahwa orang yang biasa menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari berselancar di dunia maya, berarti ia melipatgandakan peluang rasa terisolasi.
Jadi, untuk mengatasi rasa kesepian yang ditimbulkan dari penggunaan internet, para peneliti telah menyarankan agar kita memperluas jaringan pertemanan di lingkungan tempat kita berada. Misalnya sebagai mahasiswa kita dapat bergabung dengan berbagai organisasi yang ditawarkan di kampus yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara langsung. Hal inii sangat efektif karena komunikasi secara langsung akan menghilangkan rasa kesepian.